Minggu, 15 September 2013

BREATHING

Mungkin para marching-ers tw nih mengenai materi satu ini. Yap materi ini adalah materi dasar bagi para pemain brass yaitu pernapasan.
Saya sendiri adalah pemain hornline yang masih belum menguasai teknik ini. Butuh latihan yang keras dan teratur agar dapat benar-benar menguasai teknik ini. Teknik ini akan sangat berguna untuk menguasai teknik lainnya yang insyaallah akan saya posting lain kali :)
Menurut saya pribadi
akan lebih bagus bila dari awal para pemain pemula menggunakan pernapasan perut  daripada menggunakan pernapasan dada. Mengapa demikian ? Karena pernapasan perut lebih menghasilkan udara hangat yang akan membuat suara yang dihasilkan akan lebih bulat. Sedangkan bila menggunakan pernapasan dada suara yang dihasilkan tidak sebulat pernapasan perut dan akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengambil napas. Memang bagi para pemula pasti akan menggunakan pernapasan dada karena belum terbiasa dengan teknik ini. Tapi bila tidak dibiasakan dari awal maka akan berpengaruh ke depan. Jadi, biasakanlah mulai dari sekarang .
Ada dua proses utama dalam pernafasan untuk permainan brass, yaitu :
     1.     inhale (mengambil udara)  
     2.     exhale (mengeluarkan udara). 
Saya sarankan dan ini memang wajib, ketika melakukan inhale pemain hornline menggunakan mulut, bukan mengambil lewat hidung. Mengapa demikian ?? Karena udara yang diambil melalui hidung kapasitasnya tidak sebanyak dan secepat bila melalui mulut. Menurut saya proses inhale melalui hidung pun akan lebih membebani pemain itu sendiri karena akan terasa lebih capek. 
Berikut adalah contoh praktek teknik inhale dan exhale yang saya kutip dari mbugm.com/secercah-ilmu-pemain-brass/

Praktek inhale & exhale :
  • Berdiri dengan tegak dan badan rileks
  • Buka rahang bawah, ambil nafas dalam melalui mulut. Kerongkongan terbuka dan jangan tegang (seperti sedang menguap). Isi penuh seluruh tubuh dengan udara (dianjurkan udara yang hangat), pastikan badan tetap rileks dan bahu jangan terangkat naik.
  • Hembuskan udara dengan kecepatan tertentu dan konstan hingga habis. Jangan memaksa, biarkan udara mengalir dengan lancer dan ringan, pastikan tidak ada desis atau bunyi saat menghembuskan udara. Kerongkongan terbuka, otot leher jangan tegang, dan diusahakan pipi jangan mengembung.
  • Ulangi dari poin kedua. Lakukan berkali-kali hingga kedua proses tersebut menjadi proses yang alami dan kontinu. Ingat tetep rileks dan jangan tegang!
Semoga informasi ini bermanfaat dan jangan lupa komentar nya ya ! :D

2 komentar:

mahardika mengatakan...

Oooooo begitu makasi ya, bermanfaat banget artikelnya ,tapi sayangnya copas wkwkwkw

mahardika mengatakan...

melihat bedanya nafas perut sama dada kayak apa?

Posting Komentar